berita

Peringatan Hari Gizi ke-61 “Remaja Sehat, Bebas Anemia”

Hari Gizi Nasional pertama kali diadakan oleh Lembaga Makanan Rakyat pada tahun 1960-an. Peringatan Hari Gizi Nasional merupakan momentum penting dalam menggalang kepedulian dan meningkatkan komitmen seluruh pihak baik pemangku kepentingan termasuk masyarakat dan unsur pemerintah untuk bersama membangun kepedulian terhadap kesadaran gizi seimbang menuju bangsa sehat dan berprestasi dan mendorong produksi pangan berkelanjutan.

Tema peringatan hari gizi tahun 2021 yakni, “Remaja Sehat, Bebas Anemia”. Anemia merupakan keadaan jumlah sel darah merah (haemoglobin) atau protein pembawa oksigen dalam darah berada di bawah normal. Adapun kadar haemoglobin normal pada laki-laki adalah 13,5 g/dl dan pada wanita adalah 12 g/dl.

Menurut WHO, angka kejadian anemia pada remaja putri di negara-negara berkembang mencapai 53,7% dari semua remaja putri. Anemia sering menyerang remaja putri disebabkan karena keadaan stress, menstruasi atau makan tidak teratur. Anemia defisiensi Fe (kekurangan zat besi) di Indonesia sebanyak 72,3%. Kekurangan zat besi pada remaja dapat mengakibatkan pucat, lemah, letih, pusing dan menurunnya konsentrasi belajar. Hal tersebut disebabkan oleh tingkat Pendidikan orang tua, tingkat ekonomi, tingkat pengetahuan tentang anemia dari remaja putri, konsumsi Fe, Vitamin C dan lamanya menstruasi.

Adapun faktor pendorong anemia pada remaja antara lain adalah adanya penyakit infeksi yang memengaruhi metabolism; menstruasi yang berlebihan; perdarahan mendadak saat terjadi kecelakaan, mimisan maupun terjatuh; jumlah makanan atau  penyerapan diet yang buruk seperti pola makan yang tidak teratur dan tidak seimbang serta penyakit cacingan pada remaja.

Pencegahan kejadian anemia pada bayi dapat dilakukan dengan pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan. Pencegahan anemia pada remaja dan dewasa adalah dengan mengkonsumsi makanan dengan sumber zat besi seperti, daging merah, daging ayam, hati hewan, ikan tuna, salmon dan kerang. Kandungan zat besi juga terdapat pada tumbuhan bayam, brokoli, kedelai, kentang dan segala jenis labu. Sumber zat besi pada hewani lebih mudah diserap daripada dari tumbuhan.

Tingkatkan konsumsi makanan dengan kandungan zat besi alami, apabila keadaan anemia masih berlanjut maka konsumsi zat besi dalam bentuk tablet dan sirup bisa dilakukan berdasarkan anjuran pemakaian pada kemasan dan saran dari petugas kesehatan agar tercipta kondisi fisik sehat, bugar dan meningkatkan produktivitas.

Related posts
berita

PJ Walikota Malang Kunjungi RSUD Kota Malang

RSUD Kota Malang – Saat melakukan kunjungan ke RSUD Kota Malang, Pj. Walikota Malang Dr. Ir.
Read more
berita

In-House Training Teknik Asepsis dan Sosialisasi Medical Error

Salam tahes #nawakmbois Teknik aseptik/asepsis adalah segala upaya yang dilakukan untuk mencegah…
Read more
berita

Kolaborasi RSUD Kota Malang dan Dinkes Malang dalam Lomba Senam Malang Seger 2022

Salam Tahes #nawakmbois Selamat Kepada Tim Kolaborasi RSUD Kota Malang dan Dinas Kesehatan Kota…
Read more

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *