Jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Malang terus bertambah. RSUD Kota Malang sebagai salah satu rumah sakit darurat Covid-19 pun mengusulkan agar ada penambahan tempat tidur untuk memaksimalkan pelayanan.
Direktur Utama RSUD Kota Malang, dr. Umar Usman menyampaikan, saat ini RSUD Kota Malang baru memiliki 25 tempat tidur yang dikhususkan untuk menangani pasien Covid-19. Jumlahnya memang tak sebanyak kamar yang disediakan RSUD Kota Malang.
Pasalnya, kemampuan tim medis dan sumber daya manusia (SDM) di RSUD Kota Malang masih terbatas. Sehingga memang menyesuaikan dengan jumlah dan kemampuan tim medis untuk menangani pasien.
“Dan sekarang kami ajukan supaya bisa melayani sampai 50 tempat tidur,” katanya.
Karena saat ini, menurutnya RSUD Kota Malang telah menerima bantuan tenaga kesehatan dari Kostrad sebanyak 33 medis, mulai dari perawat, dokter, hingga ahli gizi. Saat ini, tenaga medis tersebut tengah menjalani pelatihan penanganan pasien Covid-19.
“Petugas medis harus tetap sehat agar tak tertular serta bisa terus bertugas untuk kemanusiaan,” imbuhnya.
Sebelum diterjunkan untuk bertugas, para tenaga medis tersebut menurutnya juga dilakukan rapid test. Kemudian tenaga medis yang bersangkutan sebagian ditugaskan di RSUD Kota Malang dan sebagian lagi di kantor karantina Jl. Kawi.
Bukan hanya itu, Umar juga menyampaikan jika sampai saat ini jumlah pasien di RSUD Kota Malang berjumlah 18 orang. Total ada enam orang yang membutuhkan penanganan lebih seperti oksigen hingga pemasangan infus.
Sedangkan selebihnya tak membutuhkan penanganan medis. Sehingga, dia berharap agar ke depan layanan di rumah sakit hanya diperuntukkan bagi pasien positif yang membutuhkan penanganan medis. Sedangkan pasien positif yang sehat agar ditempatkan di rumah karantina.
“Agar ada penyekatan, supaya tak berpengaruh pada psikis pasien. Karena jika imun pasien turun, akan berpengaruh pada tubuh pasien,” tambah Umar.
Sejauh ini, menurutnya ada delapan pasien RSUD Kota Malang yang sudah sembuh dari Covid-19 dan satu yang tak terselamatkan. Rata-rata memang memiliki penyakit bawaan dan yang meninggal itu dengan penyakit bawaan.
“Jangan takut, tapi juga jangan diremehkan Covid-19 itu,” pungkasnya.