Site icon RSUD Kota Malang

RSUD Kota Malang Gerak Cepat Tangani Masalah Kesehatan Warga

Malang, InfoPublik – Dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, RSUD Kota Malang terus berbenah. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai hingga saat ini. Fasilitas yang harus disiapkan, seperti alur pelayanan, alat pelindung diri (APD), kepatuhan petugas, dan ruang pelayanan.

Direktur RSUD Kota Malang dr. Rina Istarowati mengungkapkan, selama pandemi Covid-19 ini RSUD menyiapkan diri dengan baik. Karena RSUD merupakan bagian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang yang memberikan pelayanan kesehatan perorangan dan rujukan yang paripurna. RSUD Kota Malang juga menjadi wadah pendidikan para calon tenaga kesehatan.

“Sekarang kami punya poli Covid-19 tersendiri, dengan dokter spesialis paru sebagai penanggung jawabnya. Untuk IGD, ada penambahan tempat tidur (TT), dari tiga TT di IGD setelah ada lonjakan Covid-19 ditambah menjadi 10 TT,” ujar Rina.

Demikian juga dengan ruang rawat inap isolasi. Awalnya ruang isolasi di RSUD Kota Malang hanya sedikit. Saat ini sudah dua lantai dijadikan ruang isolasi, sehingga jumlah total tempat tidur untuk rawat inap ada 49 TT.

Rina menambahkan, pada saat terjadinya lonjakan Covid-19, Juli-Agustus 2021 lalu, ruang isolasi RSUD Kota Malang sempat penuh. Baik IGD maupun ruang isolasinya hingga akhirnya harus merujuk pasien hingga ke luar Kota Malang.

“Tenaga kesehatan (Nakes) kami juga sempat terpapar di waktu yang hampir bersamaan. Karena itu sempat kita melakukan merger untuk beberapa unit, untuk efisiensi tenaga. Dengan tenaga yang terbatas itu, kami melayani tidak hanya di RSUD sendiri. Namun beberapa tenaga juga melayani pasien di Safe House Kawi,” ujar Rina.

Rumah sakit yang berstatus tipe C ini terus berupaya memberikan pelayanan yang paripurna bagi masyarakat Kota Malang. Berbagai upaya dilakukan, termasuk menambah layanan di poliklinik khususnya poliklinik rehabilitasi medik serta poliklinik kulit dan kelamin.

“Kami baru launching layanan fototerapi. Fototerapi atau terapi cahaya ini merupakan sebuah prosedur perawatan kulit yang melibatkan penggunaan sinar ultraviolet (UV) yang berfungsi dalam penanganan kondisi medis tertentu seperti vitiligo. Poli kulit kami juga melayani chemical peeling,” tutur Rina.

Selain itu, kata dia, RSUD Kota Malang juga memiliki pelayanan rehabilitasi medik yang cukup komplit, termasuk untuk okupasi terapi dan sensori integrasi.

Bicara masalah Bed Occupancy Ratio (BOR), kata Rina, per hari ini Selasa, (28/12/2021) BOR RSUD Kota Malang sekitar 18. Sedangkan untuk kunjungan poli yang tertinggi adalah poli paru, poli penyakit dalam, dan poli gigi dewasa.

“Kalau untuk pasien rawat inap tetap terbanyak adalah pasien-pasien yang ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam. Sakit yang banyak dialami adalah demam yang mengarah ke penyakit infeksi,” sambungnya.

Sejak kasus Covid-19 melandai, sebutnya, penyakit yang dialami mulai bergeser ke kasus anak. Bahkan banyak pasien anak dan bayi yang dirujuk dari rumah sakit lain ke RSUD Kota Malang. Karena pelayanan kesehatan untuk anak di RSUD Kota Malang cukup baik.

Rumah sakit yang berdiri di atas lahan seluas 4847.5 m2 ini telah memulai operasionalnya sejak tahun 2015 dan melaksanakan akreditasi tahun 2017. Saat ini, rumah sakit yang terletak di Jalan Rajasa Nomor 27, Bumiayu, Kota Malang ini memiliki 20 dokter umum dan 18 dokter spesialis.

“Ada 102 tenaga keperawatan yang terdiri dari perawat dan perawat gigi, serta ada 27 bidan yang juga siap memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” pungkasnya. (ari/ram)

Sumber Berita: infopublik.id

Exit mobile version